Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang Gelar PKKMB

Picture of Redaksi

Redaksi

Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang Gelar PKKMB
Mahasiswa baru dan pascasarjana Unis Tangerang, saat mengikuti kegiatan PKKMB tahun akademik 2022/2023

Kota Tangerang,  Faktual24.Com – Universitas Islam Syekh Yusuf (Unis) Tangerang menggelar kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) dengan tema “Kehidupan Berbangsa, Bernegara dan Pembinaan Kesadaran Bela Negara”.

Kegiatan berlangsung mulai 2-3 September 2022, yang diselenggaralan di Auditorium Lantai VI gedung Muh Astary,  Jumat, (02/09/2022).

Rektor Unis Tangerang, Prof. Mustafa Kamil menjelaskan, kegiatan PKKMB Tahun Akademik 2022/2023 diikuti sebanyak 851 orang mahasiswa baru jenjang sarjana plus mahasiswa pascasarjana sebanyak 140 orang.

Dalam kegiatan tersebut, Mustafa memperkenalkan kampus terutama berkaitan proses pembelajaran, riset, pengabdian kepada masyarakat, dan bimbingan karir mahasiswa.

Ada pun sistem perkuliahan yang diterapkan kepada mahasiswa baru Unis, lanjut Musatafa, masih menggunakan dua sistem, yakni daring dan luring. โ€œJadi kita siapkan sistem hybrid. Mereka bisa kuliah di rumah atau pun boleh datang ke kampus, kecuali bagi mahasiswa yang kuliah berbasis praktikum harus datang ke kampus,โ€ ujarnya.

โ€œSKS-nya tetap sama. Namun, ada beberapa mata kuliah yang bisa ditempuh magang di industri atau mungkin dia kuliah di  tempat lain selain di Unis. Dan, mereka (mahasiswa) kita persiapkan boleh lulus kuliah 3 atau 3,5 tahun,โ€ sambungnya.

Rektor Unis tersebut berharap agar mahasiswa baru khususnya, dengan semangat kebangsaan bisa memperoleh layanan terbaik dari UNIS melalui dua kurikulum, baik kurikulum konvensioanl  maupun Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBKM).

โ€œKarena itu, ada agenda kuliah umum atau stadium general tentang kebangsaan yang diisi oleh Prof Jimly Asshiddiqie,โ€ ucapnya.

Pandangan Jimly Asshiddiqie Terkait Bela Negara

Dalam kesempatan kuliah umum di Unis Tangerang, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI, Prof Jimly Asshiddiqie memaparkan pentingnya menumbuhkan kesadaran bela negara di kalangan generasi muda, termasuk para mahasiswa. Sebab kesadaran kebangsaan harus telah terbina sedari awal sebagai penggugah motivasi untuk menyatukan tekad cinta tanah air dan bela negara.

Namun, diakui tantangan untuk membina kesadaran berbangsa kaum muda di tengah derasnya arus informasi serta media sosial jauh lebih rumit.

โ€œPerpecahan, kebencian dalam komunikasi publik itu menyeruak bebas. Semua orang merasa bebas tanpa kendali, ngomong seenaknya di medsos, seolah-olah bisa menyembunyikan identitas. Jadi, kalau mengkritik, caci maki bebas saja seolah-olah nggak ada tanggung jawab,โ€ ujar  Jimly Asshiddiqie.

Melihat kondisi itu, menurut Jimly membuat komunikasi penuh dengan kebencian dan permusuhan. Padahal, justru hal itulah yang sejatinya tidak boleh dalam komunikasi. โ€œSebaliknya komunikasi yang  beredar banyak sekali faktanya bisa dipersoalkan. Kalau pun faktanya benar, konteksnya berbeda,โ€  ucap pria, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Tak heran, lanjut Jimly, sekarang muncul fenomena yang dinamakan post-truth atau pascakebenaran. โ€œJadi yang terjadi di dunia medsos ini bukan informasi tetapi, miss informasi.  Bukan komunikasi, tetapi diskomunikasi, orang banyak bekerjasama dalam kebencian,โ€ terangnya.

Oleh sebab itu, Jimly menilai, di era seperti ini pembinaan kesadaran kebangsaan adalah sesuatu yang serius. โ€œMaka saya apresiasi UNIS Tangerang untuk memulai mata kuliah baru ini dengan kuliah umum  menggugah semangat kebangsaan,โ€ pungkasnya. (AK)