Kota Tangerang, Faktual24.Com – Beberapa Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Tangerang akan melakukan aksi di Istana Negara, Jakarta, menuntut keputusan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dicabut.
Beberapa OKP tersebut melakukan konsolidasi di Jalan Perintis Kemerdekaan, Cikokol, tepatnya di Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdatul Ulama (STISNU). Sabtu, (3/9/22).
Ervin Suryono salah satu mahasiswa STISNU mengatakan, Kenaikan BBM ini sangat memberatkan rakyat Indonesia. Lanjut, sambung Ervin, mengingat Indonesia baru saja meranjak pulih setelah diterpa covid-19, padahal harusnya pemerintah terlebih dahulu memperketat sasaran BBM bersubsidi.
“Pasti akan berdampak pada segala sektor bahan pokok dan lainya, yang tentu menggunakan BBM, apalagi bahan pokok hari ini juga belum stabil,” ujar Ervin, dalam konsolidasi tersebut.
Hal tersebut senada dengan yang disampaikan oleh peserta konsolidasi lainnya, Ari Sujatmiko, mengatakan menaikkan Harga BBM Akan mengganggu pertukaran roda ekonomi dalam sektor-sektor strategis negara. Selain itu, tambah Ari sebagian besar aktivitas ekonomi nasional akan mengalami dampaknya.
“Alih-alih menaikkan Harga BBM bersubsidi, semestinya pemerintah fokus untuk memberantas penyalahgunaan penerima manfaat BBM bersubsidi,” terang Ari.
Akhirnya, keputusan dari konsolidasi tersebut menghasilkan kesepakatan akan melakukan aksi demonstrasi ke Istana Negara, Jakarta, pada 5 September 2022
Adapun tuntutan yang dibawa, sebagai berikut:
1. Menolak kenaikan BBM;
2. Perketat Pengawasan BBM bersubsidi;
3. Menunda proyek strategis nasional, yang tidak berdampak langsung pada kepentingan rakyat.
Adapun para OKP yang tergabung dalam konsolidasi tersebut, Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (Semmi), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Dan, beberapa mahasiswa dari; STISNU, Universitas Rahardja, dan Institut Daarul Quran.
Mereka berharap aksinya nanti membuahkan hasil dengan di cabutnya keputusan kenaikan harga BBM. (Ari)