Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Stisnu dan PMII Demo ke Istana Negara.

Picture of Redaksi

Redaksi

Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Stisnu dan PMII Demo ke Istana Negara.
Mahasiswa PMII saat hendak bertolak ke Istana Negara

Kota Tangerang, Faktual24.Com – Sejumlah mahasiswa sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdatul Ulama (Stisnu) dan organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tangerang berangkat ke Istana Negara, Jakarta, untuk melakukan aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM. Senin, (05/09/22).

Mahasiswa Stisnu dan PMII tersebut berangkat menggunakan mobil angkutan umum dan bus pariwisata didampingi pengawalan ketat dari pihak kepolisian.

Rudal Mukhlis Thohidullah, koordinator lapangan (Koorlap) mengatakan efek kenaikan harga BBM akan berdampak pada kenaikan harga bahan pokok.

“Kita menganggap pemerintah sewenang-wenang ketika mengambil keputusan dan terkesan tergesa-gesa,” katanya. Lanjut, sambung Rudal, kebijakan pemerintah atas kenaikan BBM tersebut diputuskan secara sepihak.

“Seperti kita ketahui bersama bahwa tanpa ada pengesahan di DPR RI. Landasan mereka Undang-Undang No 1 tahun 2020, mengatasnamakan urgensi,” ujarnya.

Adapun UU No 1 tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam Rangka Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan.

Beleid itu mengatur perubahan postur anggaran melalui peraturan presiden dengan dasar keadaan genting.

Hal senada disampaikan, Ervin Suryono, salah satu mahasiswa STISNU mengatakan, Kenaikan BBM sangat memberatkan rakyat Indonesia. Sebab, lanjut dia, Indonesia baru saja beranjak pulih setelah diterpa Covid-1, karena itu seharusnya pemerintah tidak menaikan harga BBM bersubsidi, melainkan terlebih dahulu memperketat sasarannya.

“Pasti akan berdampak pada segala sektor bahan pokok dan lainya, yang tentu menggunakan BBM, apalagi bahan pokok hari ini juga belum stabil,” ujar Ervin, dalam konsolidasi tersebut.

Di samping itu, Ervin berharap aksi teman-teman nanti membuahkan hasil dengan dicabutnya keputusan kenaikan harga BBM.

Adapun tuntutan yang dibawa, sebagai berikut:
1. Menolak kenaikan BBM;
2. Perketat Pengawasan BBM bersubsidi;
3. Menunda proyek strategis nasional, yang tidak berdampak langsung pada kepentingan rakyat. (AK)