Kota Tangerang, Faktual24.Com – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) dorong motor ke Gedung DPRD Kota Tangerang sebagian bentuk penolakan atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Selasa, (06/09/22).
Selain itu, Mereka membawa sejumlah spanduk bertuliskan aspirasi, “September Melawan, BBM Naik Mahasiswa Turun, Berantas Tuntas Mafia Minyak”.
Terlihat massa aksi mendapat pengawalan ketat dari Polres Metro Tangerang Kota dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Terlihat para aparat tersebut memasang barikade di depan gerbang Kantor DPRD Kota Tangerang.
“Kita minta ketua DPRD (menemui massa aksi) kita tidak butuh air minum, air minum bisa kita beli, tapi tidak dengan bensin,” ujar Asrul Haruna, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMT dalam orasinya.
Massa aksi menuntut pihak DPRD Kota Tangerang untuk turun ke jalan menemui mereka secara langsung dan berdiskusi. Di samping itu, mereka mengancam akan memaksa masuk ke Gedung DPRD Kota Tangerang, jika tidak ditemui.
Sementara itu, Apanudin dan Saiful Millah, perwakilan dari DPRD Kota Tangerang yang menemui massa aksi, bersepakat menolak kenaikan harga BBM dengan menandatangani nota kesepahaman. Selain itu, kedua Anggota Dewan tersebut juga melakukan diskusi.
“Sehubungan dengan penyesuaian subsidi BBM per tanggal 3 Agustus 2022, maka saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan, menolak subsidi bahan bakar minyak BBM,” ucap Saipul Milah, saat membacakan pakta integritas menolak kenaikan BBM.
Adapun sejumlah tuntutan massa aksi, yakni menolak penyesuaian subsidi BBM, memperketat pengawasan pendistribusian BBM, dan mendesak pemerintah untuk memberantas mafia minyak.
“Memang tujuannya baik tentang permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat, mengenai kenaikan harga BBM ini. Karena itu, saya selaku DPRD menerima (tuntutan) mereka,” ujar Apanudin kepada para awak media.
Selanjutnya, kata Apanudin, dirinya akan menyampaikan dan mendiskusikan kepada Ketua DPRD Kota Tangerang secara politis tanpa mengurangi subtansi dari tuntutan para mahasiswa.
“Selanjutnya, kita berharap pemangku kebijakan di pusat sana, memiliki kebijakan yang cukup baik untuk masyakarat kita dalam kondisi yang sekarang ini,” harap Apanudin, yang akrab disapa Jalu. (Feri).