Pemkot Tangerang Abaikan Massa Aksi, GMNI: Punya Telinga Tebal

Picture of Redaksi

Redaksi

Pemkot Tangerang Abaikan Massa Aksi, GMNI: Punya Telinga Tebal
Massa Aksi GMNI saat Demo Menolak kenaikan BBM di Pusat Pemerintah Kota Tangerang

Kota Tangerang, Faktual24.Com – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Tangerang yang tergabung dalam massa aksi barisan perjuangan rakyat Tangerang (Baperan), menganggap Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang memiliki telinga yang tebal.

Hal itu dinyatakan oleh Ketua Depan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI Kota Tangerang Reza Setiawan, lantaran Pemkot Tangerang tidak pernah menemui massa aksi setiap kali ada Demonstrasi di depan Gedung Pusat Pemerintah (Puspem) Kota Tangerang.

“Kami merasa sangat kecewa dan memberikan rapot merah serta mosi tidak percaya sampai masa akhir jabatan Wali dan Wakil Wali Kota Tangerang,” ujar Reza, setelah aksi menolak kenaikan harga BBM.

Sebelumnya, GMNI ikut berperan dalam massa aksi Baperan untuk mendesak Pemkot Tangerang mendatangi surat pernyataan penolakan atas kebijakan pemerintah pusat terkait kenaikan harga BBM, pada Senin, (19/9/22).

Sayangnya aksi tersebut terkesan diabaikan dengan tidak hadirnya satu pun perwakilan dari Pemkot Tangerang.

Karena itu, Reza menyampaikan, seharusnya Pemkot Tangerang bisa hadir di tengah-tengah massa aksi yang menyampaikan aspirasi rakyat Tangerang.

“Seharusnya, mereka temui massa aksi yang menyampaikan aspirasi, kemudian sama-sama berdiskusi, yang nantinya akan menghasilkan solusi daripada permasalahan rakyat Kota Tangerang itu sendiri,” tambahnya.

Di samping itu, kata Reza, pihaknya tidak akan patah arang atas sikap tersebut. Justru, sambung dia, menjadi pemicu atau semangat untuk membuat gerakan massa aksi yang lebih besar lagi.

“Kami akan membuat eskalasi lebih besar karena sikap Pemkot Tangerang yang anti kritit itu,” ungkap Reza, kepada Faktual24.Com.

Selanjutnya, Reza berharap Pemkot Tangerang bisa mengevaluasi atas sikap dan kebijakannya dengan menjadi pemerintah yang terbuka.

“Pemkot Tangerang ke depannya bukan lagi yang mempunyai telinga tebal, tetapi menjadi pemerintah yang  memiliki ruang aspirasi publik,” pungkasnya.

Isi Surat Pernyataan

Adapun isi surat pernyataan yang diajukan kepada Pemkot Tangerang, sebagai berikut:

Sehubungan dengan adanya kebijakan pemerintah pusat terkait kenaikan harga BBM. Dengan ini kami atas nama pemerintah kota tangerang menyatakan sikap antara lain sebagai berikut:

1. Menolak dengan tegas adanya kenaikan harga bahan.

2. Meminta kepada pemerintah pusat agar menjaga dan menstabilkan harga bahan pangan dan pokok. (AK)