Kota Tangerang, Faktual24.Com – Akhir-akhir ini beberapa konsumen mengeluhkan pelayanan air bersih dari Perusahaan Daerah (Perumda) Tirta Benteng (TB) lantaran hampir setiap hari kekeringan air. Senin, (26/9/22).
Penyaluran air dari Perumda TB tersebut seringkali mati dan hidup, sehingga membuat para konsumennya kesulitan untuk aktifitas yang membutuhkan pelayanan air.
“Sepekan ini air mati-hidup gak karuan…” cetus Rizky dalam WhatsApp Grup warga Kampung Sukaamanah Kota Tangerang, Banten.
Hal senada disampaikan Darmadi, konsumen lainnya, yang mempertanyakan profesional Perumda TB dalam pengelolaan air bersih. Sebab, lanjut dia, hampir setiap hari selalu ada kendala pelayanan air mati.
Bahkan dengan emosional, Darmadi mengajak warga untuk melakukan aksi demo sebagai bentuk kekecewaan.
“Yang pasti, buruknya layanan Perumda TB membuat slogan Kota Tangerang Layak Huni menjadi jauh panggang dari api,” ujarnya.
Karena itu, sambung Darmadi, para pelanggan mendesak Wali Kota dan DPRD Kota Tangerang harus ambil peran aktif atas permasalahan layanan buruk tersebut.
“Jangan membiarkan kekcewaan berat masyarakat Kota Tangerang yang memepercayakan kemajuan kota ini kepada mereka,” pungkasnya.
Menyikapi hal tersebut, Humas Perumda TB, Syarif meminta maaf atas terjadinya gangguan pendistribusian air bersih kepada para pelanggan.
Syarif menyampaikan gangguan tersebut lantaran menurunnya kuantitas air baku di Sungai Cisadane. Pasalnya, lanjut dia, pintu air bendung 10 di buka untuk antisipasi air meluap dan terjadi banjir. Karena itu, proses produksi terhenti sementara.
Debit Air Terlalu Tinggi
“Karena memang kondisi debit airnya lagi banyak, jadi pintu air dibuka semua. Nah, air itu nggak ada yang nyangkut atau masuk ke intek (tempat air masuk dari aliran
Sungai Cisadane ke pengolahan air Perumda TB). Jadi, arinya cuma lewat aja,” kata Syarif saat dikonfirmasi Faktual24.Com melalui gawai.
Karena adanya gangguan tersebut, tambah Syafir, pihaknya sudah mengirim bantuan air bersih ke pelanggan yang terdampak. “Kami telah mengirimkan bantuan air bersih melalui mobil tangki,” ucapnya.
Di samping itu, Syarif menanggapi soal keluhan konsumen terkait menurunnya pelayanan saat terjadi peralihan pengelolaan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja (TKR) ke Perumda TB.
“Kalo pengalihan pelayanan dari TKR ke TB dikeluhkan, kan, airnya dikirim masih dari TKR, jadi airnya belum dari TB,” ujarnya.
Di sisi lain, Syarif belum bisa memastikan keadaan pelayanan kembali normal. “Kita belum bisa mastiin keadaannya normal lagi, tapi biasanya kalo kondisi banjir gini, nanti malam sudah lancar, cuma kalo di Bogor-nya ujan lagi belum bisa normal,” pungkasnya.
Selain itu, kata Syarif, dirinya tidak bisa berkomentar banyak. Untuk keterang lebih lanjut, tambah dia, bisa memenui Direktur Perumda TB, Sumarya. (AK)