Internasional, Faktual24.Com – Federation International de Football Association (FIFA) sebagai induk sepak bola dunia menunjukkan keprihatinan atas tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Senin, (3/10/22).
Dampak tragedi Stadion Kanjuruhan tersebut FIFA menunjukkan keprihatinan lewat sebuah pernyataan resmi dari sang presiden, Gianni Infantino.
Gianni mengaku sangat terkejut dengan tragedi memilukan yang terjadi seusai laga Arema FC vs Persebaya.
“Dunia sepak bola dalam keadaan terpukul menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia setelah laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” kata Gianni Infantino, dilansir dari situs resmi FIFA.
Gianni Infantino turut menyampaikan ucapan belasungkawa atas peristiwa tragis di Stadion Kanjuruhan.
“Ini adalah hari kelam bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia sepak bola, sebuah tragedi di luar pemahaman,” ujarnya.
“Saya menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga, rekan-rekan korban yang kehilangan nyawa setelah kejadian tragis ini,” tambahnya.
Terakhir, Gianni Infantino tak lupa mendoakan pihak-pihak yang menjadi korban dalam insiden Stadion Kanjuruhan.
“Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami tujukan kepada para korban, mereka yang terluka,” ucapnya.
“Bersama dengan rakyat Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Federasi Sepak Bola Indonesia, Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini,” tutur Presiden FIFA yang menjabat sejak 2016 tersebut.
Sebelumnya, terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pasca pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, yang berakhir dengan skor 2-3 untuk kemenangan tim tamu. Sabtu, (1/10/2022).
Pasca pertandingan tersebut sejumlah oknum suporter tuan rumah turun ke lapangan. Mereka kecewa dengan kekalahan yang dialami Arema FC.
Gelombang suporter yang turun ke lapangan terus bertambah meski pihak keamanan berupaya menghalau.
Setelah gelombang suporter di lapangan kian tak terbendung, polisi menembakkan gas air mata untuk mengendalikan massa.
Penembakan gas air mata itu diduga memicu kepanikan di tribune dan membuat suporter berlarian ke arah pintu keluar.
Alhasil, terjadi penumpukan massa. Desak-desakkan pun tak terelakkan hingga jatuh banyak korban jiwa.
Berdasarkan rilis resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang yang diverifikasi pihak Polri hingga Minggu (2/10/2022) malam, korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan mencapai 125 orang.
FIFA Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Setelah menunjukkan keprihatinan, FIFA membuat tindakan lanjutan dengan mengibarkan bendera setengah tiang di kantor pusat mereka yang terletak di Kota Zurich, Swiss.
Pengibaran bendera setengah tiang itu menjadi wujud dukacita yang turut dirasakan oleh FIFA setelah terjadi tragedi luar biasa di Stadion Kanjuruhan.
“Semua bendera Asosiasi dan Konfederasi Anggota FIFA sekarang berkibar setengah tiang di kantor pusat FIFA,” tulis pernyataan FIFA.
“(Pengibaran bendera setengah siang) sebagai wujud penghormatan kepada mereka yang kehilangan nyawa,” demikian pernyataan FIFA. (Red)