Kapolda Jatim Sebut Penembakan Gas Air Mata Sesuai Prosedur

Picture of Redaksi

Redaksi

Kapolda Jatim Sebut Penembakan Gas Air Mata Sesuai Prosedur
Kapolda Jatim, Irjen Nico Afinta

Nasional, Faktual24.Com – Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta menjadi sorotan lantaran mengatakan Tembakan gas air mata di tragedi Stadion Kanjuruhan sesuai dengan prosedur. Selasa, (4/10/22).

Padahal, menurut aturan FIFA, gas air mata tidak lagi boleh digunakan di lapangan dengan alasan apa pun. Pelarangan tersebut karena gas air mata akan menimbulkan efek buruk bagi mereka yang terkena.

Namun, dalam keterangannya, Nico berpendapat jika penembakan gas air mata yang dilakukan oleh aparat pada laga Arema vs Persebaya sudah sesuai prosedur. Menurutnya, itu adalah salah satu upaya untuk menghalau massa bertindak anarkis.

“Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen,” ucap Niko.

Karena pernyataan tersebut, Irjen Nico Afinta mendapat respons yang kurang begitu baik dari netizen. Terlebih lagi, viral video di media sosial di mana polisi melemparkan gas air mata ke tribun yang penuh sesak dengan penonton.

Di sisi lain, Kapolda Jati tersebut pernah tersorot kasus Ferdy Sambo. Sebelumnya, Irjen Nico Afintadia diduga ada hubungannya dengan kasus Ferdy Sambo.

Melansir dari Tempo, Nico diduga terlibat setelah dia bertemu dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dan Kapolda Sumatera Utara Irjen R.Z. Panca Putra Simanjuntak.

Dalam pertemuan tersebut, ketiganya disebut bersekongkol dan berbagi tugas untuk menyebarkan “informasi palsu” soal pembunuhan Ferdy Sambo. Nico membagi tugas dengan dua rekannya untuk menyebarkan informasi tembak-menembak dan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J.

“Nico dan Panca bertugas melobi para pejabat utama Polri, seperti Komisaris Jenderang Agung Budi Maryanto dan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderas Agus Andianto,” dikutip dari Majalah Tempo pada Sabtu (3/9/2022).

Ketiga petinggi tersebut akan diperiksa mengenai keterkaitannya dalam membantu Ferdy Sambo. “Menurut seorang perwira, mereka meminta para seniornya itu tak terlalu ‘kecang’ mengusut kematian Yosua,” terang Majalah Tempo. (Red)