Warga Keluhkan Pasokan Air Bersih Perumda TB Kota Tangerang

Picture of Redaksi

Redaksi

Keluhan Konsumen Tak Ditangani, Praktisi Hukum: Perumda TB Langgar UUPK
Kantor Perumda TB Kota Tangerang

Kota Tangerang, Faktual24.Com – Sejumlah Warga keluhkan pasokan air bersih Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang. Selasa, (4/10/22).

Keluhan tersebut berasal dari warga di wilayah Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten.

Salah satu warga Kelurahan Tanah Tinggi, Salbini mengungkapkan semenjak ada peralihan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang kepada Perumda TB debit air yang keluar di wilayahnya sangat kecil.

“Sekarang debit airnya kecil, kayak kencing kuda. Harus dibantu pakai sanyo,” katanya.

Karena hal itu, kata Salbini, dirinya sering sekali mengalami kekurangan air. Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, tambah Salbini, dirinya harus menampung air.

“Kalau malam airnya keluar, jadi kita tampung untuk kebutuhan, karena pagi airnya nggak keluar, kan,” ujarnya.

Di sisi lain, Salbini mengungkapkan di wilayahnya RT 001 RW 07 ada sekitar 40 KK, yang mengalami hal tersebut.

Terlebih lagi, sambung Salbini, dirinya sudah mengadukan hal tersebut kepada pihak Perumda TB.

“Saya sudah melapor, tapi kurang respon, lah. Harusnya segera di survei ke lokasi lihat keluhan-keluhan dari masyakarat,” pungkasnya.

Hal tersebut senada disampaikan oleh Siti Khadijah, warga lainnya, yang mengeluhkan bahwa di kamar mandinya penuh dengan galon dan ember untuk menampung air.

“Jadi kalau pagi dari jam 06:00 – 08:00 mati airnya, terus kalau sore mati juga, jadi kita mau ambil wudhu Shalat Magrib susah. Akhirnya, kita harus tampung airnya kalau lagi hidup,” kata Siti saat ditemui di rumahnya.

Siti mengungkapkan hal tersebut terjadi hampir setiap hari dan berlangsung sejak tiga bulan yang lalu.

Di samping itu, terjadi kebocoran pipa Perumda TB di Jalan Daan Mogot, Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Banten.

Kebocoran tersebut diakibatkan oleh proyek perbaikan drainase Kementerian PUPR.

“Jadi, Bucket excavator kita kena drat pipa jadi patah, tapi langsung diganti sama orang PAM,” kata mandor proyek perbaikan drainase Kementerian PUPR, Rudi Haryono saat ditemui di lapangan.

Rudi mengungkapkan perbaikan tersebut bagian dari tanggung jawab pihak Perumda TB.

“Tanggung jawab mereka bukan kita. Kan, sudah ada bagiannya masing-masing,” ujarnya.

Keterangan Pihak Perumda TB

Sementara itu, pihak Perumda TB melalui humasnya Syarif Hidayatullah, mengatakan setiap aduan yang diterima terhalang dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki.

“Tim teknisi kita ini sedikit. Sekarang pegugas kita tidak sampai 10 orang,” kata Syarif saat ditemui di Kantor Perumda TB.

Akan tetapi, kata Syarif,  pihaknya akan melakukan survei ke wilayah Tanah Tinggi.

“Jadi, kalau penganan air kecil di Tanah Tinggi waktunya belum bisa kita tentukan. Tapi, akan segera kita survei ke pelanggan,” imbuhnya. (AK)