Internasional, Faktual24.Com – The Singapore Food Agency (SFA) menarik dua produk dengan merek mie instan asal Indonesia, Mie Sedaap. Lantaran dua produk tersebut dideteksi adanya etilen oksida yaitu pestisida dalam produk makanan. Sabtu, (8/10/22).
SFA, Badan Keamanan Pangan Singapura tersebut telah meminta Sheng Sheng F&B Industries untuk menarik kembali mie instan Mie Sedaap Korean Spicy Soup dan mie instan Mie Sedaap Korean Spicy Chicken pada Kamis, (6/9/22). Penarikan kembali sedang berlangsung.
Penarikan tersebut berlaku untuk mi instan Mie Sedaap Korean Spicy Soup dengan masa kadaluarsa 17 Maret 2023, dan Mie Sedaap Korean Spicy Chicken dengan masa kadaluwarsa 21 Mei 2023. Keduanya berasal dari Indonesia.
“Etilen oksida adalah pestisida yang tidak diizinkan untuk digunakan dalam makanan,” kata SFA dalam rilis berita.
“Di bawah Peraturan Makanan Singapura, etilen oksida diizinkan untuk digunakan dalam sterilisasi rempah-rempah. Batas Maksimum Residu (MRL) etilen oksida dalam rempah-rempah tidak boleh melebihi 50mg/kg.”
Menyusul deteksi etilen oksida dalam produk es krim Haagen-Dazs pada Agustus 2022, SFA telah menemukan produk makanan lain, termasuk mie instan yang mengandung etilen oksida.
SFA mengatakan tidak mendeteksi etilen oksida dalam salah satu produk makanan yang disurvei selain mie instan Mie Sedaap. Badan ini melanjutkan pengujian regulasi produk mie instan Mie Sedaap lainnya. SFA juga bekerja sama dengan importir oksida dan otoritas Indonesia untuk memperbaiki dan memperbaiki penyebab kontaminasi etilen oksida.
Jika etilen oksida terdeteksi melebihi tingkat maksimum yang ditentukan, SFA akan memulai mennarik produk yang terkena dampak sebagai tindakan pencegahan.
Himbauan untuk Konsumen
“Meskipun tidak ada risiko langsung untuk konsumsi makanan yang terkontaminasi dengan etilen oksida tingkat rendah, paparan jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan,” kata SFA dalam rilis media dikutip dari Tempo.co
Badan Pangan Singapura tersebut menambahkan bahwa paparan etilen oksida harus diminimalkan sebanyak mungkin. Konsumen yang telah membeli produk tersebut diminta tidak mengkonsumsinya.
Namun, bagi mereka yang telah mengkonsumsi produk yang terkena dampak dan khawatir tentang kesehatan mereka dianjurkan untuk segera mencari petunjuk medis. Konsumen juga dapat menghubungi tempat pembelian untuk pertanyaan. (Red)