Puluhan Armada Sampah Antre, DLH: Ruang TPA Mulai Terbatas

Picture of Redaksi

Redaksi

Puluhan Armada Sampah Antre, DLH: Ruang TPA Mulai Terbatas
Antrean armada sampah DLH mengular di pintu masuk TPA Rawa Kucing, Jalan Iskandar Muda, Neglasari, Kota Tangerang, Banten.

Kota Tangerang, Faktual24.Com – Puluhan armada pengangkut sampah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang mengular di Jalan Iskandar Muda, menunggu antrean pembuangan  sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tangerang, Banten. Jumat, (14/10/22).

Dari pantauan Faktual24.Com, puluhan armada pengangkut sampah di Kota Tangerang tersebut menunggu giliran untuk masuk ke TPA Rawa Kucing. Di samping itu, antrean tersebut kerap mengganggu arus lalu lintas yang menyebabkan ke macetan.

Salah satu sopir truk sampah, Ahmad Iyang, mengatakan penyebab antrean itu lantaran seringnya alat berat di TPA mengalami kerusakan. Hal itu juga, tambah dia, yang menyebabkan dirinya sering terhambat mengangkut sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

“Alatnya macet mulu, rusak, jadi kita ngangkut sampah di TPS-nya terhambat mulu,” kata Ahmad.

Ahmad mengungkapkan antrean tersebut sudah berlangsung selama dua hari dan sering terjadi.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Kebersihan DLH Kota Tangerang, Yudi Pradana, mengatakan ada beberapa faktor kendala yang menyebabkan armada sampah DLH tersebut antre.

Bahkan di jam-jam tertentu, kata Yudi, akan ada intensitas antrean Jalan Iskandar Muda. Menurutnya, faktor utamanya ruang di TPA seluas 31,4 hektar sudah mulai terbatas. Dahulu, tambah dia, landfill-landfill masih rendah, sehingga proses pembuangan sampah masih cepat dilakukan.

“Kalau sekarang posisi lendfil kita ini sudah mulai tinggi, rata-rata sudah 17 meter. Sebenarnya, kita bisa maksimalkan samapai 25 meter. Tapi sekali lagi, ini semua kan butuh proses, beda dengan kita dulu buang cepat. Kalau sekarang, kan prosesnya kita harus mengakat terlebih dahulu. Ini, lah, yang membuat keterlambatan membuang,” terangnya.

Selain itu, lanjut Yudi, terdapat kendala di alat berat yang kerap mengalami kerusakan lantaran jam operasional yang seharusnya 8 jam menjadi 10 hingga 12 jam.

“Bicara kendala, kita luruskan. Alat beratnya rusak, yess (iya). Alat berat yang kita punya itu kadang-kadang rusak, tapi proses penanganan kita juga cepat. Tapi, juga membutuhkan waktu,” Jelasnya.

Untuk langkah selanjutnya, sambung Yudi, pihaknya akan menambah alat berat. Selanjutnya melihat pengelolaan sampah dari hulu sampai hilir untuk mengurangi intensitas sampah.

Jumlah Sampah Kota Tangerang dalam Sehari

“Minimal sampah kita ini 1.500 ton perhari. Kita punya 187 armada sampah dan 12 unit alat berat di TPA,” ucapnya.

Selain itu, DLH Kota Tangerang sedang bekerjasama dengan PT Oligo terkait pengelolaan sampah menjadi energi listrik.

“Semua ini tahap proses, jadi doakan saja agar berjalan dengan baik,” imbuhnya (AK).