Kota Tangerang, Faktual24.Com – Ratusan buruh Kota Tangerang atas nama Gerakan buruh bersama rakyat (Gebrak) kembali menggeruduk Istana Negara di Jakarta. Kamis, (20/10/22).
Sebelum berangkat ke Istana Negara, ratusan massa aksi Gebrak berkumpul di kawasan Pergudangan Niaga Terpadu di Jalan Daan Mogot, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang, Banten.
Dari pantauan Semartara.News, para massa aksi berangkat ke Istana Negara, Jakarta, menggunakan mobil komando, sepeda motor, dan bus dengan pengawalan pihak kepolisian.
Aksi demonstrasi yang akan dilakukan Gebrak di Jakarta itu untuk menindak lanjuti penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Undang-Undang (UU) Omnibuslaw Cipta Kerja.
“Hari ini kami tergabung di dalam Gebrak, ada Kasbi, KSN, Sempro, dan masih banyak lagi, akan kembali datangi Istana Negara terkait kenaikan BBM, yang beberapa waktu lalu hanya turun Rp600 perak, sementara kenaikannya 30 persen,” kata Maman Nuriman Koordinator Wilayah (Korwil) Banten dari serikat Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (Kasbi),
Lebih lanjut, Maman menjelaskan kenaikan tersebut jelas berdampak bagi masyarakat khususnya kaum buruh dengan adanya kenaikan bahan-bahan pokok. Karena itu, tambah Maman, kenaikan harga BBM hanya akan menambah beban penderitaan.
Selain itu, lanjut Maman, pihaknya tetap menolak terhadap UU Omnibuslaw lantaran setelah UU tersebut disahkan kondisi kehidupan masyarakat semakin jauh dari kata layak.
“PHK massal di mana-mana, investasi yang masuk tidak berhasil membuka
lapangan pekerjaan, dua tahun kenaikan upah insignifikan, petani di
desa semakin mudah tergusur lahannya, anak-anak muda kesulitan
mendapat pekerjaan layak,” terangnya.
Tuntutan Buruh
Karena itu, kata Maman, teman-teman buruh menurut agar Pemerintah Pusat dapat menurunkan harga BBM serta mencabut UU Omnibuslaw, UU P3, dan membatalkan revisi RKUHP.
“Ketika hari ini tidak direspon, kita akan kembali lakukan konsolidasi dan terus membuat perlawanan atas kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat tersebut,” jelasnya.
Hari ini, ungkap Maman, bahwa massa aksi untuk wilayah Provinsi Banten, terdapat sekitar 1000 orang, yang kemudian akan bergabung di Jakarta dengan seluruh serikat pekerja buruh yang kurang lebih akan memiliki 10 ribu massa aksi. (AK)