Kota Tangerang, Faktual24.Com – Universitas Muhamadiyah Tangerang (UMT) menggelar sayembara penulisan cerita pendek (Cerpen) dan puisi tingkat internasional, yang bertajuk “Indonesia dalam perspektifmu”.
Dalan erlombaan itu UMT bekerjasama MoRa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Victoria Australia dan Kantor Bahasa Provinsi Banten dengan diikuti sebanyak 302 peserta, melibatkan beberapa negara dan termasuk mahasiswa-mahasiswa Diaspora Indonesia di berbagai manca negara dan dalam negeri.
Rektor UMT Ahmad Amarullah menyampaikan kegiatan tersebut merupakan momentum ‘bulan bahasa’ yang dinobatkan pada Oktober dengan tujuan meningkatkan daya literasi menulis kreatif serta menginternasionalkan bahasa Indonesia.
“Kita berikan ruang mereka bisa menunjukkan kemampuan, sehingga dari hasil proses yang begitu panjang sesungguhnya yang dilaksanakan beberapa hari lalu yang malam ini kemudian juri mengumumkan,” ujar Amarullah, saat memberikan keterangan usai malam puncak di Kampus UMT, Minggu, (30/10/22), malam.
Pada puncak acara itu, Amarullah memberi apresiasi kepada mahasiswa Pascasarjana UMT yang menjadi pemenang lomba, “Memang salah satu pemenang secara simbolis dan hadir di acara luring, salah satunya saya ucapkan selamat langsung saya berikan kepada mahasiswa Pascasarjana UMT, ini juga bagian yang bisa menggembirakan kami,” katanya.
“Bahwa Mahasiswa UMT memiliki daya saing dan mampu masuk nominasi kejuaraan ini,” sambungnya.
Adapun juri lomba sayembara internasional tersebut, Putu Wijaya, Helvy Tiana Rosa, Zen Hae dan Hanna Fransiska.
Lebih lanjut, kata Amarullah, kegiatan tersebut bagian ikhtiar dari UMT dalam kerangka membangun kembali semangat sumpah pemuda terkait bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, yang kemudian mampu mendorong founding father memproklamirkan 17 Agustus 1945.
Pembuktian UMT Word Class University
Di samping itu, lanjut Amarullah, kegiatan tersebut sebgai pembuktian bahwa UMT berambisi menjadi universitas world class university, yang islami berbasis green industry.
Selain itu, sambung dia, sebagai motivasi bertepatan momentum sumpah pemuda agar para generasi muda tetap bangkit di tengah ancaman krisis. Baik Krisis pangan, energi, dan ekonomi.
“Kita punya kontribusi untuk membangun bangsa ini melalui tulisan-tulisan kritis dan inspiratif yang akhirnya ini bisa menggugah Pemerintah, DPR dan segala pemegang keputusan negara ini untuk membangun kesadaran, bahwa Indonesia tidak bisa dibangun oleh seorang atau kelompok tapi sinergi dan bersatu,” pungkasnya. (AK)