Tangerang Selatan, Faktual24.Com – Progres pembangunan alun-alun Kota Tangerang Selatan (Tangsel) telah mencapai 60 persen, ditargetkan rampung pada akhir tahun. Rabu, (2/11/22).
Alun-Alun tersebut itu berada di Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten, dengan anggaran senilai Rp9 miliar.
โAlhamdulillah hari ini progres sudah di atas 60 persen, target Desember akhir selesai (rampung),โ kata Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, saat meninjau proyek pembangunan.
Pilar berharap proses pembangunan dapat berjalan tanpa hambatan, sehingga dapat rampung sesuai dengan target yang dicanangkan.
โMudah-mudahan cuaca, engga ada cuaca ekstrem yang menghalangi kegiatan pekerjaan. Tapi Insya Allah lah, saya yakin. Nanti dua minggu sekali saya lihat progresnya sudah sampai mana supaya alun-alun ini menjadi kebanggaan kita semua,โ harapnya.
Alun-alun ini, kata Pilar, diharapkan mampu menjadi ikon serta pusat kegiatan bagi masyarakat, baik yang berada di Pamulang ataupun seluruh Tangsel.
โYa ini kan sebetulnya meeting point, orang semuanya berkumpul di sini, anak-anak bisa bermain di sini juga, orang tua, belajar juga buat anak-anak sekolah, dan sebagainya. Jadi kita bagaimana alun-alun ini yang tadinya lapangan kosong untuk upacara orang datang sungkan, nah kita buka (bangun) untuk jadi masyarakat Pamulang, Tangsel,โ kata Pilar.
Pilar memaparkan, alun-alun ini nantinya akan memiliki sederet sarana dan prasarana yang lengkap.
โKita bangun wahana, ada paviliun juga ada di sini, lalu ada water content juga, lalu taman bermain anak, toilet, dan lain sebagainya. Jadi kita buat masyarakat nyaman menggunakan fasilitas ini,โ paparnya.
Meski begitu dalam tinjauannya ini, Pilar juga turut memberikan beberapa catatan kecil terhadap proses pembangunan.
โSebenarnya minor si, tadi saya lihat minor. Nanti saya lihat perkembangannya mudah-mudahan sesuai dengan apa yang ada di Detail Engineering Design (DED) ya,โ katanya.
Harapan Wakil Wali Kota Tangsel
Pilar pun berharap, agar pembangunan alun-alun ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. Terutama dalam menjalani beragam aktivitasnya, mulai dari bermain, berolahraga, ataupun hanya sekadar bersantai.
โMudah-mudahan bermanfaat dan masyarakat senang sekali bisa memakai public space ini,โ harapnya.
Dalam kesempatan itu, Pilar meminta kepada pihak kontraktor untuk dapat kreatif. Terutama dalam hal manajerial waktu.
โItu kan emang teknis ya. Namanya itu pengecoran, hujan lebat, kan enggak bisa dilaksanakan atau dipaksakan. Nanti balik terhadap kualitas betonnya itu sendiri. Jadi memang dengan waktu yang terbatas ini, saya minta untuk masing-masing kontraktor punya kreativitas ya untuk manajemen waktu,โ ujar Pilar.
Proses Pembangunan Tangsel Sering Terkendala Cuaca Ekstrem
Terlebih lagi, lanjut Pilar, wilayah termuda se-Banten ini kerap kali diterjang cuaca ekstrem. Sehingga, memaksa agar proses pembangunan dapat berjalan secara efektif.
โIni kan tantangannya di Tangsel sering hujan. Bagaimana ini bisa di-manage (dikelola). Waktu-waktu kering ini dapat dimanfaatkan dengan baik, atau kalau misalkan bisa lembur ya kerja lembur. Supaya ngga melewati masa selesainya (batas waktu pekerjaan),โ tuturnya.
Meski begitu, Pilar menegaskan agar kendala tersebut tidak dijadikan alasan. Seluruh hal yang sudah direncanakan harus berjalan sesuai target, baik itu waktu pekerjaannya, ataupun kualitas bangunannya.
โSaya minta dikejar, tapi hasilnya jangan jadi jelek. Gimana arsitekturalnya, dalamnya interiornya, bangunannya, strukturnya, itu semua paripurna sesuai dengan desain,โ tegasnya. (Ikl)