Kota Tangerang, Faktual24.Com – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangerang mencanangkan pembentukan mualaf center pada programnya di 2023. Sabtu, (5/11/22).
Ketua MUI Kota Tangerang, Baijuri Khotib menyampaikan, program Mualaf Center adalah program lama yang belum dijalankan. Sebelumnya, kata Baijuri, pihaknya sudah banyak menghantarkan orang menjadi seorang muslim, tetapi tidak ada perawatan kepada para mualaf tersebut.
“Sekarang, kita sudah desain database-nya. Jadi, sudah mulai ada pembinaan, dari penguatan akidah, pembenahan beragamanya, termasuk nanti soal ekonomi,” terang tokoh ulama Kota Tangerang itu.
Baijuri mengungkapkan mualaf center akan berdiri secara otonom, namun tetap di bawah garis koordinasi MUI Kota Tangerang, “Nanti ke depannya, insyaallah punya gedung sendiri dan lainnya,” tambahnya.
Program tersebut, kata Baijuri, sudah tertuang di dalam Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) MUI Kota Tangerang, yang telah dilaksanakan pada 2-3 November 2022 dengan tema ‘Penguatan Peran MUI Sebagai Mitra Pemerintah dalam Merajut Kesatuan dan Kekuatan Umat’ di Gedung MUI Kota Tangerang, Jalan Satria Sudirman Kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Banten.
Selain itu, Baijuri menjelaskan banyak program lain yang dicanangkan MUI Kota Tangerang seperti program Pendidikan Kader Ulama (PKU), yang sempat tertunda di tahun kemarin karena pandemi Covid-19.
“Kita punya target dalam PKU, dengan manhaz pikiran wasatiah, tidak ke kanan tetap di tengah,” ujarnya.
Selanjutnya, ada program satu masjid satu sarjana yang bekerjasama dengan beberapa universitas di Tangerang, “Seperti UNIS, UMT, karena mereka yang memiliki legalisasi mengesahkan standar akademik,” ucapnya.
Di samping itu, lanjut Baijuri, ada program Program Perizinan Bangunan Gedung (PBG), agar rumah ibadah dapat memiliki sertifikasi, “Jadi mereka punya izin, khawatir ke depannya terdapat benturan yang tidak diinginkan,” lanjutnya.
Di sisi lain, sambung Baijuri, MUI Kota Tangerang sudah memiliki media informasi berbasis digital seperti; Tv MUI, wabsite, dan media sosial, hingga layanan Halo MUI
“Bagian dari teknik-teknik dakwah, yang tidak hanya dengan konvensional, tetapi juga menggunakan media sosial,” tandasnya. (AK)