Permukiman Kampung Budi Asih Dekat Rel Kereta Terbakar

Picture of Redaksi

Redaksi

Permukiman Kampung Budi Asih Dekat Rel Kereta Terbakar
Kondisi kebakaran di permukiman Budi Asih, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten

Kota Tangerang, Faktual24.Com – Terjadi kebakaran di permukiman Kampung Budi Asih, RT 02, RW 02, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten, yang berdekatan dengan rel kereta api. Kamis, (24/11/22).

Diduga titik api bersumber dari bangunan semi permanen yang tengah ditinggal pemiliknya.

Nanang, salah satu saksi mata menyebut, api tiba-tiba membesar dari satu buah bangunan. Saat kejadian, dirinya tengah bersantai di dekat lokasi sumber titik api.

“Kejadian jam tujuhan, saya lihat depan mata, api langsung gede, kayaknya sudah nguplek di kamar terus naik ke atas,” katanya.

Saat kejadian, kata dia, kondisi lingkungannya tengah sepi karena warga sedang melakukan rutinitas yasinan di Musala. Melihat kobaran apai, lanjut dia, dirinya langsung teriak minta bantuan sebab api semakin besar karena kencangnya tiupan angin.

“Dari kontrakan itu, apalagi dia nggak ada plaponnya, itu kayu semua. Kalau blangwir dateng pas posisi lima rumah sudah kebakar,” ujarnya.

Lebih lanjut, Nanang mengungkapkan, keadaan kontrakan berukuran 2×2 mqeter itu sedang ditinggal penghuninnya, yang merupakan salah satu pedagang di Pasar Induk, Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Banten.

“Menurut saya bukan listrik, tapi kaya obat nyamuk. Soalnya kalau listrik, dia nggak pakai macem-macem, cuma lampu, nggak ada tv, nggak ada lain-lain,” ucapnya.

Selain itu, Nanang sempat mendengar beberapa kali ledakan yang dia duga akibat masih adanya aliran listrik.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Maryono Hasan, mengungkapkan penyebab kebakaran lantaran korsleting listrik. Di samping itu, pihaknya mengalami kendala lantaran jalan menuju titik api hanya dapat dilewati oleh satu kendaraan.

“Kebakaran terjadi pada malam hari ini merupakan bagian dari korsleting listrik. Kendalanya akses di jalan ini hanya cukup satu kendaraan roda 4 dan itu pun kecil, tetapi kendaraan kami besar sehingga harus menempuh pipa dan selang yang ada dari jarak jauh,” kata Maryono,
saat ditemui di lokasi.

“Untuk hasil dari pemantauan kami sementara, korban jiwa tidak ada, untuk rumah terdapat 9 rumah terbakar,” ujarnya.

Proses Pemadaman Kobaran Api

Dalam peristiwa itu, tambah Maryono, pihaknya menurunkan 50 petugas dan belasan unit mobil pemadam ke lokasi karena berdekatan dengan lintasan kereta api.

Dalam proses pemadaman, Maryono menyampaikan sudah berkoordinasi dengan pihak Pembangkit Listrik Negara (PLN) di kawasan Budi Asih untuk dipadamkan. Sementa untuk pemadaman kata dia, membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam untuk memadamkan kobaran api.

“Untuk lalu lintas kereta api tidak menghambat. Akan tetapi, semua jajaran perlu waspada dan kehati-hatian, baik warga permukiman maupun pengguna jalan,” pungkasnya. (AK)