Kalah Adu Penalti, Kota Tangerang Gagal Tembus Final

Picture of Redaksi

Redaksi

Kalah Adu Penalti, Kota Tangerang Gagal Tembus Final
Tim Sepak Bola Kota Tangerang saat mendapatkan penalti dalam laga semi final melawan Kota Serang

Kota Tangerang, Faktual24.Com – Cabang olahraga (Cabor) sepak bola Kota Tangerang gagal melaju final usai ditaklukan Kota Serang di semi final dengan drama adu penalti pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Banten 2022.

Dalam adu penalti tersebut dua pemain Kota Tangerang gagal mencetak gol, sementara Kota Serang hanya satu pemain, yang berakhir dengan skor 5-4. Laga semi final itu berlangsung di Stadion Benteng Reborn, Kota Tangerang, Banten. Jumat, (25/11/22).

Dalam laga semi final tersebut mempertemukan Kota Tangerang melawan Kota Serang, yang berlangsung

Dari hasil pantauan Semartara.News terlihat intensitas permainan yang cukup tinggi. Pasalnya, tuan rumah Kota Tangerang harus berulang kali tertinggal gol, baru kemudian menyamakan kedudukan kembali.

“Dalam 90 menit, kita punya banyak peluang dari segi ball position kita unggul. Hanya, tim lawan bagus dalam memanfaatkan conter attack, maka saya ingatkan pemain belakang dan tengah agar hati-hati,” kata Suwita Fata, usai pertandingan

Sehubungan dengan itu, Suwita menyampaikan bahwa timnya sudah bermain sangat bagus. Sayangnya, para pemain terlihat kurang konsentrasi dan kerap kesalahan komunikasi dalam lapang, “Dua gol lawan itu, kita kecolongan,” ujarnya.

Saking tingginya permainan sebelum usai babak pertama tim Kota Serang sempat protes hingga para pemain keluar lapangan. Hal itu terjadi lantaran mereka tidak terima atas keputusan wasit yang menghadiahkan penalti kepada Kota Tangerang, padahal mereka sedang unggul satu gol.

Setelah beberapa menit akhirnya, para pemain Kota Serang kembali masuk ke dalam lapangan dan menerima keputusan wasit.

“Sudah jelas pemain kita ditekel dan tidak terkena bola, cuplikan dari kameramen juga murni pelanggaran,” ujar Suwita.

Lebih lanjut, Suwita mewajarkan aksi protes tim Kota Serang. Namun, kata dia, wasit lebih tahu apakah itu pelanggaran atau tidak.

Usai 90 menit berakhir dengan skor sama kuat 2-2, pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti.

Sebelumnya, sambung Suwita, dirinya sudah menekankan kepada pemain agar percaya diri untuk mengambil keputusan sebagai penendang penalti. Dan, tak perlu khawatir berhasil mencetak gol atau tidak.

“Soal penalti sudah dipersiapkan, tapi mungkin lari ke mental. Dari lima penendang hanya satu yang gagal, sisanya penendang tambahan,” terangnya.

Selanjutnya Suwita mengucapkan permohonan maaf kepada para suporter karena tidak bisa lolos ke babak final. Tapi, tambah dia, pemain sudah mempersembahkan permainan yang maksimal.

“Saya terima kasih atas dukungannya terutama untuk para suporter, mungkin itu yang bisa kami persembahkan,” tandasnya.

Man of the macth pertandingan

Di samping itu, pemain man of the match Kota Tangerang, yang berhasil menyamakan kedudukan di menit-menit akhir, Maulana, mengakui bahwa timnya kurang kompak pada pertandingan semi final tersebut.

“Banyak miss komunikasi antar lini, dari lini depan, tengah, sampai ke belakang komunikasi kita kurang,” kata Maulana, pemain belakan dengan nomor punggung 5.

Selain itu, Maulana menyampaikan timnya tidak dalam posisi keberuntungan, “Dua kali, kita menyamakan kedudukan, tapi di adu penalti kurang beruntung, yang pasti kita sudah berusaha,” imbuhnya. (AK)